Makan serangga bisa atasi masalah kelaparan dunia?
Salah satu masalah global yang dihadapi setiap negara sebenarnya sama, yaitu bagaimana caranya memenuhi kebutuhan pangan pada populasi yang terus meningkat.
Atas dasar itu, beberapa orang pun menawarkan solusi yang mungkin terdengar aneh di telinga sebagian masyarakat: makan serangga!
Cara tersebut berusaha disosialisasikan oleh pihak Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization atau FAO) dari PBB. Menurut mereka, pada tahun 2050 nanti jumlah penduduk dunia akan mencapai 9 miliar jiwa. Kebutuhan pangan pun meningkat dua kali lipat sehingga mereka menawarkan solusi untuk memanfaatkan serangga sebagai bahan makanan.
Louis Sorkin, seorang ahli serangga dari American Museum of Natural History, menjelaskan kalau ada sekitar dua miliar orang di dunia yang sudah terbiasa makan serangga. Jadi masyarakat - khususnya di negara Barat - tidak perlu khawatir mengenai makanan yang terdengar ekstrem tersebut.
Sebagaimana dilansir dari Live Science, serangga yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia sampai saat ini adalah kumbang. Menurut Sorkin, kumbang tidak punya tulang exoskeleton dan memiliki cita rasa yang bisa diterima lidah.
Selain itu, serangga memberikan manfaat bagi lingkungan alam. Sebab mereka bisa hidup dengan cara yang lebih mudah daripada ayam, sapi, dan binatang berdarah panas lain yang biasanya dikonsumsi manusia.
Serangga juga tak butuh banyak tempat jika ingin dikembangbiakkan. Sementara untuk kandungan nutrisi, beberapa serangga terbukti kaya lemak, protein, vitamin, serat, dan vitamin lainnya.
"Banyak orang tidak mau makan serangga karena membayangkan bentuknya. Tetapi jika serangga itu sudah diolah menjadi sesuatu yang terlihat lezat, mungkin mereka mau," papar Sorkin.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan di Utah memang sudah memproduksi camilan berupa energi bar yang terbuat dari tepung jangkrik.
Itulah menurut para peneliti tentang bagaimana cara mengatasi masalah kelaparan dunia jika populasi penduduk bumi kian meningkat. Bagaimana menurut Anda?
0 komentar :
Post a Comment