Musim 2012/13 menjadi kampanye penuh sejarah bagi Manchester United, terlepas dari kegagalan mereka di kompetisi bergengsi Liga Champions.
Awal musim lalu tidak dibuka United dengan hasil mulus. The Red Devils di luar dugaan takluk 1-0 dari Everton, yang ketika itu dilatih David Moyes -- arsitek United mulai musim depan. Beruntung, perjalanan United di laga-laga berikutnya cukup mulus sehingga meninggalkan para rival, Manchester City dan Chelsea.
Alhasil, sebelum kompetisi resmi ditutup United sudah memastikan titel juara usai kemenangan kandang 3-0 atas Aston Villa di Old Trafford, 22 April 2013, unggul 11 angka atas rival sekota, Manchester City, yang finis di peringkat kedua. Ini menjadi trofi ke-20 Setan Merah di sepanjang sejarah perhelatan kompetisi tertinggi Inggris sekaligus menjadikannya klub tersukses di Negeri Elizabeth.
Tapi, hanya beberapa hari setelah euforia menjadi kampiun Liga Primer, tepatnya pada 8 Mei, kabar mengejutkan datang dari manajemen. Ferguson, pria yang menukangi United sejak 1986 mengumumkan pengunduran diri di akhir musim. Berita ini cukup membuat banyak pihak mengerutkan dahi, meski rumor pensiun Sir Alex sudah mulai menyeruak sejak beberapa musim belakangan ini.
Sejumlah nama disebut-sebut masuk daftar kandidat suksesor pelatih asal Skotlandia, tapi hanya sehari setelah pengumuman tersebut klub memilih David Moyes yang akan menggantikan peran pria yang memberikan puluhan gelar kepada Setan Merah. Penunjukkan Moyes sebagai manajer anyar pun menimbulkan pertanyaan, maklum pria yang juga berasal dari Skotlandia tak memiliki catatan prestasi manis bersama The Toffees.
Tapi, Sir Alex rupanya memiliki pandangan lain. Loyalitas dan konsistensi Moyes bersama Everton-lah yang menjadi pertimbangan Fergie agar seluruh fans menaruh kepercayaan kepada orang yang langsung dipilihnya tersebut.
HIGHLIGHT
|
Meski gagal merebut target musim lalu, meraih treble winners, prestasi United terbilang memuaskan. Di Liga Primer, Setan Merah kembali merajai kompetisi tertinggi di Inggris setelah di musim sebelumnya harus gigit jari.
Merebut trofi ke-20, yang menjadikan mereka klub tersukses di Inggris, Setan Merah mengoleksi 89 angka hasil dari 28 menang dan lima kali seri dari 38 pertandingan. United unggul lumayan jauh dari rival sekota, Manchester City, yang ditinggalkan dengan defisit 11 angka.
Tidak hanya itu, klub Theatre of Dream juga tercatat sebagai tim paling subur dengan memasukkan 86 gol, di mana 26 diantaranya lahir dari aksi-aksi striker anyar mereka, Robin van Persie.
Hanya saja, prestasi United di Liga Champions tak begitu menggembirakan. Wayne Rooney dkk terhenti di babak 16 Besar menyusul kekalahan agregat 3-2 dari raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid. Ambisi mengawinkan gelar Liga Primer dengan Piala FA juga gagal setelah kalah 1-0 dari Chelsea di laga ulang putaran keenam.
MOMEN MENGECEWAKAN
|
Target mengulang prestasi manis seperti yang pernah dicapai pada 1999, menyabet treble winners, kembali didengungkan Setan Merah. Sayang, impian mereka kembali angkat trofi tiga kali dalam semusim kandas, setelah hanya mampu merebut lagi gelar Liga Primer yang di musim sebelumnya jatuh ke tangan The Citizens.
Trofi ke-20 di kompetisi tertinggi Liga Inggris menjadi satu-satunya prestasi yang berhasil diraih United. Piala Liga dan Piala FA kandas di tangan Chelsea, sementara Real Madrid memaksa mereka angkat kaki lebih dulu di ajang Liga Champions.
Satu lagi momen mengecewakan bagi United adalah ketika harus mengakhiri kebersamaan selama seperempat abad lebih dengan Sir Alex Ferguson. Pensiunnya Ferguson memang sudah tercium sejak beberapa musim terakhir, tapi pengumuman pengunduran diri hanya beberapa hari setelah kemenangan trofi Liga Primer cukup menyesakkan.
PEMAIN TERBAIK
|
Robin van Persie pantas mendapat kredit atas penampilan heroiknya di musim lalu. Membelot dari Arsenal untuk gabung ke Old Trafford, keputusan Van Persie membuat para Gooners sakit hati, apalagi di musim sebelumnya mereka juga kehilangan sang kapten, Cesc Fabregas, yang pulang ke klub masa kecilnya, Barcelona.
Tapi, striker asal Belanda membuktikan bahwa keputusannya tidak keliru. Van Persie yang dikenal dengan pemain rentan cedera justru membuktikan kelasnya sebagai striker wahid dengan menorehkan 26 gol dari 38 pertandingan di Liga Primer, yang membuatnya merebut sepatu emas, mengalahkan pesaing terdekat, penyerang Liverpool Luis Suarez, dengan selisih tiga gol.
Van Persie juga berhasil "menggeser" Wayne Rooney di tempat utama lini depan United. Bahkan beberapa kali memaksa Sir Alex menurunkan Rooney lebih ke belakang. Konon, situasi ini yang membuat eks penyerang Everton tidak kerasan dan meminta ditransfer di bursa musim panas.
RAPOR PELATIH
|
Selama 26,5 tahun menduduki Sir Alex Ferguson tak pernah kehilangan hasrat juara. Di awal musim, pelatih kawakan ini menargetkan treble winners bagi United, yang pernah dicapainya di tahun 1999.
Namun, tidak semua berjalan sesuai dengan keinginan, United harus jatuh bangun di empat kompetisi yang diikuti. Di Liga Champions, Real Madrid menghentikan perjalanan mereka di babak 16 Besar dengan kekalahan agregat 3-2. Di dua kompetisi domestik tersisa, Piala Liga dan Piala FA, The Red Devils juga gagal melangkah ke puncah setelah Chelsea menjadi batu sandungan masing-masing di perempat-final dan 16 Besar.
Prestasi besar dicapai Sir Alex di Liga Primer dengan mengukuhkan United sebagai tim tersukses di turnamen tertinggi Inggris berkat gelar ke-20. Keunggulan 11 poin dengan rival terdekat sekaligus juara bertahan, Manchester City, menjadi bukti superioritas Van Persie dkk.
RAPOR TIM SECARA KESELURUHAN
|
Di luar kegagalan meraih treble winners, sukses merebut kembali mahkota Liga Primer menjadi prestasi membanggakan bagi United. Apalagi, gelar ini menobatkan mereka sebagai tim yang paling banyak mengoleksi gelar Liga Primer, 20, meninggalkan musuh bebuyutan mereka, Liverpool. Keunggulan 11 poin dari City yang finis runner-up masuk poin tambahan untuk tim yang tersubur sepanjang musim lalu dengan total 86 gol.
Tapi, di tengah ketangguhan The Red Devils di lini depan, ada yang perlu dikoreksi dari garis terakhir. United menjadi tim yang paling banyak kebobolan, 43 gol, dibandingkan tiga tim lain di bawahnya [Manchester City: 34 gol; Chelsea: 39; Arsenal: 37]. Lini belakang tampaknya harus menjadi perhatian utama David Moyes di musim depan. Mencari pengganti sepadan untuk Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand yang mulai dimakan usia.
TARGET MUSIM 2013/14
|
United akan memulai era baru di bawah kepemimpinan David Moyes setelah Sir Alex resmi mengundurkan diri musim lalu. Sebagai tim tersukses di Inggris, Moyes memiliki beban melanjutkan warisan yang ditinggal kompatriotnya.
Mempertahankan trofi Liga Primer dipastikan menjadi target mutlak bagi Moyes dengan tim barunya. Musim depan juga bisa menjadi ajang pembuktian bagi Moyes yang kapasitasnya menukangi tim sekelas Setan Merah diragukan. Pelatih 50 tahun tak memiliki prestasi membanggakan selama satu dekade membesut The Toffees, meski secara individual dia pernah sepuluh kali menyabet gelar "pelatih terbaik bulan ini".
0 komentar :
Post a Comment